1 Bulan ART sakit

Sudah hampir 1 bulan (kurang beberapa hari) ART yang biasa membantu di rumah sakit dan absen masuk hingga hari ini. Awalnya dimulai saat ia merasa sesak napas pada 17 Februari 2022, kemudian normal. Nah, mulai tanggal 21 Februari 2022 ia mulai merasa tidak enak badan, khususnya merasa mual dan nyeri lambung, dan bilang tidak masuk sembari minta uang untuk makan. Saya menyarankan Mawa untuk membawanya ke klinik dekat rumah untuk diperiksa. Diagnosis dari dokter hanya penyakit lambung dan ibu ART diberikan obat lambung seperti temulawak, dkk.

Ternyata selama seminggu ia tidak masuk, ketika ditanyakan lagi oleh Mawa ke menantunya, menantunya menjawab masih sakit, bahkan sudah 3x ke dokter dalam seminggu. ART bilang nanti akan mereimbursekan kuitansi ke dokternya. halah.. halah.. saya hanya geleng – geleng kepala mendengarnya, sebetulnya bukan masalah reimbursenya, hanya kenapa harus pergi ke 3 dokter dalam satu minggu? dua dokter mendiagnosis dengan penyakit asam lambung, sementara 1 dokter mendiagnosis sebagai penyakit yang disebabkan oleh pikiran (stress). Hanya saja, tidak ada satu dokter yang menyarankan untuk tes swab antigen. Sementara saya baru tahu kalo ibu ART ke tiga dokter setelah 1 minggu. Apabila ia bilang lebih awal pasti saya sarankan untuk tes swab antigen karena kemungkinan besar ia pasti kena covid varian omicron.

Akhirnya ya selama ibu ART ngga masuk kami sekeluarga melakukan semuanya sendiri. Beruntung saat itu di kantor ada staff yang kena covid jadi kantor tutup dan diberlakukan WFH. Namun, saya tetap ke kantor karena ngga bisa kerja kalo di rumah. Untung rumah tidak terlalu besar dan Audi saat ini sudah kelas 2, Mawa juga saat ini masih WFH sehingga kegiatan bebersih bisa dilakukan. Saya biasanya pagi mencuci baju, mencuci piring, atau menyapu dan mengepel gantian dengan Mawa atau Audi. Ada untungnya juga sebetulnya tanpa ART dalam suasana masih WFH seperti ini, Audi mau ngga mau belajar untuk mandiri membantu orang tua membersihkan rumah, pengeluaran juga lebih hemat, dan pemakaian air serta listrik entah kenapa juga jadi lebih hemat(?)

Kalo suasana sudah normal sih mau ngga mau akan butuh ART untuk menjaga anak selama orang tua pergi bekerja, atau antar-jemput Audi ke sekolah tapi kalo suasana masih WFH rasanya masih ke handel sendiri. Sebetulnya kalo ART mau datang dan masih merasa lemas saya juga mau tetap mencuci, biarlah ibu ART tinggal menyetrika supaya ngga capek naik dan turun tangga karena masih lemas. Paket-paket juga nanti akan saya arahkan ke kantor supaya ngga capek naik turun tangga buat ambil paket. Terakhir kesana ibu ART bilang masih lemas, dan saya hanya memintanya istirahat yang cukup kalo masih dirasa perlu, daripada nanti dipaksa datang dan terjadi sesuatu malah saya yang lebih repot.

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.