Family Gathering Kampus

Akhirnya terselenggara juga rekreasi bersama di fakultas tahun 2018 ini. Tahun ini acara rekreasi dilakukan secara desentralisasi yang artinya dikelola sendiri oleh fakultas atau unit kerja masing-masing. Dua tahun lalu acaranya cukup menyenangkan, kami ke Jungleland dan Taman Mekarsari. Untuk tahun ini cukuplah berpuas diri di Floating Market, Lembang. Fakultas Informatika konon kabarnya ke Dusun Bambu, Fakultas Rekayasa Industri kabarnya ke Trans Studio Bandung.

Jumat adalah hari dimana Mawa dinas praktek di Lembang. Dikarenakan kami malas untuk bolak-balik Lembang-Bandung akhirnya diputuskan untuk menginap aja di Lembang. Beberapa hotel masuk dalam pilihan, diantaranya : Grand Hotel Lembang, Pesona Bamboe, dan Bumi Makmur Indah Hotel tapi ternyata yang tersedia hanya Bumi Makmur Indah Hotel jadilah kami memutuskan untuk menginap di sana. Harganya cukup murah sekitar Rp 342rb via traveloka, kapasitas menginap 4 orang hanya tanpa makan pagi dan ternyata kamarnya tidak menggunakan AC ( mungkin karena kalo malam di Lembang itu sudah dingin ). Secara umum saya cukup puaslah menginap di hotel Bumi Makmur Indah karena kamar bagus, fasilitas juga sepadan dengan harga. Saya hanya ngga tau bagaimana rasa masakannya karena saya dapat kamar yang tanpa makan pagi.

Sekitar jam 09.00 saya merapat ke Floating Market, khususnya di aula kota Mini, dan acara ternyata sudah dimulai dengan sarapan bubur ayam dan lontong kari sapi ( lontong kari sapinya mantaps! ). Ada berbeda kalo acara piknik bersama, biasanya yang kalo ke kampus gayanya sederhana tiba – tiba berubah jadi sangat modis 😀 yang tadinya naik motor sekarang naik mobil 😀 dan yang tadinya suka bercanda tiba – tiba jadi sangat jaim karena bawa keluarga. Setelah pembukaan dan mendapat doorprize ala kadarnya, hanya berupa gelas kaca walaupun sebetulnya saya mengharapkan dapat tv LED atau sepeda atau kulkas, saya langsung meluncur meninggalkan aula untuk menelusur FM yang sekarang ternyata cukup banyak mengalami perubahan.

Di FM sekarang ada taman pelangi ( rainbow garden ) yang isinya berbagai macam bunga, untuk masuk ke dalam kita harus merogoh kocek Rp 10.000,-/ orang. Ada pula kota mini, sejenis miniatur Eropa, di mana kita bisa foto – foto di dalamnya. Saya ngga masuk dan ngga mengecek harganya karena sebetulnya saya males kalo cuma foto – foto doang. Ternyata di dalam FM ada penambahan venue yang lumayan banyak sejak tahun lalu saya mengunjunginya. Salah satunya yang paling ramai yakni Kyotoku ( kalo saya ngga salah sebut namanya ) di mana kita bisa menyewa kimono atau hanbok. Harganya saya kurang tahu tapi kita harus mengantri kalo ingin menyewa pakaiannya. Buanyak banget para remaja dan orang dewasa dan memakai kimono atau hanbok dan foto – foto selfie.. hehehe..

Akhirnya saya meluncur ke arena kuliner, mencoba petualangan VR ( yang rasanya bikin pusing ), menemani Audi mengecat celengan, dan Mawa dipijit kakinya. Untuk tenant kuliner tidak banyak berubah, harganya juga masih standar sekitar 10rb – 35rb. Salah satu tenant yang enak itu yang jual bakso goreng, cobain deh rasanya lumayan. Lalu Audi minta beli bakmi Jowo, harganya lumayan sekitar Rp 25.000,-, beli potato twister Rp 15.000,-, dan sate kelinci 10 tusuk + beberapa potong ketupat seharga Rp 35.000,-. Saya sebetulnya agak malas makan di sini karena terlalu banyak pilihan, harga lumayan mahal dan porsinya sedikit. Pukul 14.30 kami meninggalkan FM dan kembali ke Bandung. Untung jalanan tidak terlalu macet parah, kami bisa kembali sampai ke rumah pukul 16.00 dan langsung melakukan aktifitas seperti biasa, Mawa praktek dan saya menjadi dirigen tugas koor.

Selamat bermalam minggu..

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.